Minggu, 11 Maret 2018

Toko Roti



TOKO ROTI


Seorang sahabat yang tinggal di Australia bercerita tentang pengalamannya, sebagai berikut:
“Suatu sore, setelah menikmati secangkir kopi di Gloria Jeans Cafe ( yg capucino-nya paling enak, menurut saya), kami mampir ke toko roti. Membeli sebatang roti kiskis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti tersebut untuk dipotongkan, sehingga nanti di rumah tinggal comot dan makan.
Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepada saya. Langsung saya berikan uang lembaran 10 dollar.
Eh, ditolak oleh mbak penjaga toko itu, dengan senyum manis sambil berkata: “it’s free nothing to pay”.
Terkejut saya, dan saya yakinkan diri dengan membalas tuturannya: “are you sure?”
Gadis remaja yg bertugas jualan menjaga toko roti itu pun menjelaskan, bahwa kalau toko sudah ditutup, roti tidak boleh dijual lagi. Hanya boleh diberikan kepada siapa saja yang mau atau diantarkan ke second hand shop untuk orang yang membutuhkan.
Lumayan tercengang mendengar penjelasan mbak tsb. Terbayang kalau di Indonesia, waaah bisa bangkrut ini. Pembeli bakalan menunggu toko tutup supaya dapat roti gratisan.
Belum selesai saya ngobrol dengan mbak penjaga toko roti, tiba-tiba ada sepasang suami istri yang juga mau belanja roti. Tampak laki-laki pria bule asal Australia & istrinya berwajah Asia. Keduanya telah mendengarkan percakapan saya tadi. Si wanita  itu pun meminta roti kepada mbak penjaga toko roti, tapi dicegah oleh suaminya.
Suaminya berkata: “no darling, please. We have enaough money to buy. Why do we have to pick up a free one? Let’s another people who need it more than us take it.”
Wah! Waaah... panas juga telinga ini. Ego saya memuncak, merasa tersindir dengan perkataannya. Dalam hati saya bergumam, “hmmmm... saya ini juga pengusaha dulunya, tahu! Cuma dalam hati terucap... karena harus menahan diri dan tidak baik ribut dengan orang yang belum dikenal.”
Kata-kata  suami kepada istrinya di toko roti itu pun terbawa terngiang hingga menjelang saya tidur. Jadilah sebagai bahan renungan untuk saya. KALAU SEMUA ORANG YANG PUNYA DUIT IKUT ANTRI DAN DAPATKAN ROTI GRATIS, BERARTI ORANG-ORANG YANG BETUL-BETUL MEMBUTUHKAN TIDAK BAKALAN KEBAGIAN LAGI ROTI GRATIS ITU.
Meski sesungguhnya saya mau membayar tadi, mbak penjaga toko itu pun menolak uang saya. Sungguh! Pelajaran hidup yang tidak mungkin saya lupakan.
Kalau kita sanggup beli, jangan ambil yang gratis. Biarlah orang lain yang  lebih membutuhkan yang mendapatkannya. KONKRET ini! SEBUAH KEPEDULIAN TERHADAP SESAMA YANG DITERAPKAN DENGAN KESUNGGUHAN HATI.
Tuhan sudah memberikan berkah yang cukup untuk kita, tidak perlu lagi kita mengambil bagian berkah yang diperuntukkan bagi orang lain. Dalam Qur’an sudah disebut berulang-ulang tertera  pada surat Ar-Rahman: “MAKA... NIKMAT TUHAN MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar